PENERAPAN SIMBOLIS DALAM ELEMEN KEAGAMAAN PADA KONSEP “NATURE DRAMATIC” DI KANTOR KEMENTARIAN AGAMA KOTA BEKASI

  • Nadila Rindy Antika Putri Telkom University
  • Ratri Wulandari Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom
Keywords: Perkantoran, simbolis, alam, keagamaan

Abstract

Perkantoran merupakan salah satu tempat aktivitas tatausaha bagi para pendiri beserta karyawannya. Banyak permasalahan dalam desain interior kantor, salah satunya menyangkut tingkat kenyamanan dan kelengkapan bangunan. Penerapan tema alam membuat bangunan terlihat asri terutama pada lokasi Bekasi merupakan salah satu kota yang sangat panas dan penuh polusi. Konsep “Nature Dramatic” di Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi memiliki konsep pendekatan ideologi simbolis dengan memaksimalkan sebuah karakteristik makna ruang sebagai suatu loyalitas kewarganegaraan. Nature dramatic yang memiliki makna sebagai penghormatan alam semesta dalam ritual ketuhanan bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi saat melakukan penyelesaian masalah keagamaan. Secara simbolis, elemen keagamaan yang generik biasanya terwujud dalam bentuk logo atau visi misi bangunan yang berkaitan dengan aktivitas nonformal dan bebas. Keterikatan manusia dengan alam merupakan adaptasi yang berevolusi sehingga meningkatkan interaksi positif antara manusia dan alam serta dapat memperluas rasa sebuah hubungan dan tanggung jawab. Unsur simbolis yang tidak hanya dapat dilihat, tetapi juga dirasakan semua indra sehingga adanya penerapan makna interior yang membentuk karakter interior bangunan Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi.

References

R. Laksmitasari and R. Arum, “Pendekatan Arsitektur Bioklimatik,” J. Desain, vol. 05, no. 1, pp. 44–54, 2017.

F. Dillistone, The power of symbols in religion and culture. Crossroad Pub Co, 1986.

M. Hildebrandt, “Penuntun Simbolsimbol Ibadah Kristen,” J. STT Intim Makassar.

I. Rochman, “Simbolisme Agama dalam Politik Islam,” Jurnal Filsafat, vol. 13, no. 1. pp. 95–102, 2003.

Z. Qardhawi, Yusuf, Miswawi, Islam dan Seni. Bandung: Pustaka Hidayah, 2000.

J. Pamudji Suptandar, Desain Interior. Jakarta: Djambatan 1990.a: Momentum 2003, 1990.

Parisada Hindu Dharma Indonesia, Swastikarana, Pedoman Ajaran Hindu Dharma. Denpasar: PT Mabhakti, 2013.

I. Pertiwi, Makna Simbol-Simbol dalam Agama Hindu (Studi Terhadap Simbol-Simbol di Pura Merta Sari Rengas Tangerang Selatan). 2020.

A. S. . Heuken, Ensiklopedi Gereja I A-G. jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1991, 1991.

Brigitta Winasis, “Arti Yin Yang: Makna Simbol dan Filosofi Keseimbangan 5 Elemen,” lister.co.id, 2021. https://lister.co.id/blog/arti-yin-yang-makna-simbol-dan-filosofi-keseimbangan-5-elemen/ (accessed Jan. 13, 2022).

S. . Nasr, Antara Tuhan, Manusia dan Alam. Yogyakarta: IRCiSoD, 2003.

F. W. Nugraha, I. N. Fahroni, and F. E. Openg, “Re-Design Bangunan Dan Implementasi Konsep ‘Biophilic Design’ Untuk Meningkatkan Kualitas Ruang Pada Gereja Gpps Di Surabaya,” Narada J. Desain dan Seni, vol. 6, no. 3, p. 355, 2019, doi: 10.22441/narada.2019.v6.i3.002.

R. M. Harahap, H. Gambiro, and Y. Adiputra, “Implementasi Fasilitas Interior Perpustakaan berdasarkan Prinsip Universal Design di Universitas Mercu Buana,” J. Desain, vol. 7, no. 3, p. 281, 2020, doi: 10.30998/jd.v7i3.6351.

P. Hariyono and V. D. Aryati, “Relasi Manusia Dan Alam,” Neo Tek., vol. 4, no. 2, 2018, doi: 10.37760/neoteknika.v4i2.1224.

Published
2022-10-28
How to Cite
Putri, N., & Wulandari, R. (2022). PENERAPAN SIMBOLIS DALAM ELEMEN KEAGAMAAN PADA KONSEP “NATURE DRAMATIC” DI KANTOR KEMENTARIAN AGAMA KOTA BEKASI. Jurnal PATRA, 4(1), 20-28. https://doi.org/10.35886/patra.v4i1.307