PERANCANGAN TEKNOLOGI INTERAKTIF PADA INTERIOR MUSEUM GUBUG WAYANG MOJOKERTO

Abstract

One of the tourist destination in the city of Mojokerto which is one of the pillars of Indonesian art and culture is the Gubug Wayang Museum. The museum was established with the aim of introducing and fostering a sense of belonging to art and culture to the community as well as increasing Indonesian Art and Culture Educational Tourism. The Gubug Wayang Museum was inaugurated on August 15 2015, located in the center of Mojokerto. This 3-story building presents various works of the nation's children from various regions. The purpose of this design is how to incorporate interactive technology as a means of educating visitors to the Mojokerto Gubug Wayang Museum. Interactive technology is proven to provide a positive experience for visitors and facilitate information sharing. The research method used in this research is design thinking, which consists of understand, observe, point of view, ideate, prototype, and test stages. The results of the research are technological proposals that are in accordance with the Gubug Wayang Museum so that they can attract the attention of visitors and make the museum an educational and tourist zone of choice for local residents.

Key words : Interactive technology, museum, interior design

Salah satu wisata di kota Mojokerto yang menjadi  pilar seni dan budaya Indonesia adalah Museum Gubug Wayang. Museum ini didirikan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan memupuk rasa memiliki seni dan budaya kepada masyarakat serta meningkatkan Wisata Edukasi Seni dan Budaya Indonesia. Museum Gubug Wayang diresmikan pada tanggal 15 Agustus 2015, berlokasi di tengah kota Mojokerto. Bangunan dengan 3 lantai ini menghadirkan berbagai karya anak bangsa dari berbagai macam daerah.

Hal yang ingin dibahas pada perancangan ini yaitu bagaimana menggabungkan teknologi interaktif sebagai sarana edukasi pengunjung Museum Gubug Wayang Mojokerto. Teknologi interaktif terbukti dapat memberikan pengalaman positif terhadap pengunjung dan mempermudah pembagian informasi. Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah design thinking, yang terdiri atas tahap understand, observe, point of view, ideate, prototype, dan test. 

Hasil perancangan merupakan usulan teknologi  yang sesuai dengan Museum Gubug Wayang  sehingga dapat menarik perhatian pengunjung dan menjadikan museum sebagai zona edukasi serta wisata pilihan warga setempat.

Kata Kunci: Teknologi interaktif, museum, desain interior