FAKTOR HAMBATAN DALAM PENERAPAN KONSEP HIJAU PADA RUANG DALAM BANGUNAN KOMERSIAL DI KOTA DENPASAR

  • Dion Eko Prihandono IDB Bali
  • I Ketut Anzas Dwi Anggara Putra
  • I Putu Gede Suyoga
Keywords: Faktor Hambatan, Interior Hijau, Bangunan Komersial, Bangunan Hijau, GBCI

Abstract

Konsep bangunan hijau atau eco design merupakan konsep yang muncul sebagai bagian dari kesadaran atas kondisi dunia yang mengalami kerusakan lingkungan. Dampak yang muncul sebagai akibat dari ketidakseimbangan di antara 3(tiga) aspek keberlanjutan. Sementara dalam peraturan pemerintah dan sistem rating dari Green Building Council (GBCI) meyebutkan bahwa setiap bangunan non perumahan/permukiman wajib melakukan sertifikasi hijau. Sabagaimana ada dan dilihat dari aturan serta pelaksanaannya sejak 2010 hingga 2023 ditemukan bahwa tidak banyak jumlah bangunan yang melakukan sertifikasi bangunan/interior hijau. Untuk itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui yang menjadi faktor-faktor hambatan dalam pelaksanaannya khususnya di wilayah kota Denpasar. Metode  pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan melakukan pengamatan, interview dan studi komparasi dari data sekunder. Data pengamatan dan interview dikumpulkan secara acak pada 10 bangunan komersial dan 10 narasumber dari pemilik/pengelola bangunan, praktisi, akademisi dan pemerintahan. Sementara data sekunder dikumpulkan dari jurnal yang terbit secara nasional dan internasional.  Hasil dari proses pengumpulan data dan analisa konten diperoleh hasil 6 (enam) kelompok faktor hambatan dalam penerapan konsep interior hijau. Namun dari factor-faktor tersebut dapat 3 (tiga) factor utama terbanyak adalah faktor ekonomi dan finansial (EF), faktor fisik dan teknis (FT), faktor teknologi (TI).

References

Sujatini, Siti. "Keberlanjutan ekologis: Proses pembangunan kawasan hunian sebagai Sustainable Development Goals (SDGS)(Studi kasus proses pembangunan kawasan hunian pada kota mandiri)." IKRA-ITH Teknologi Jurnal Sains dan Teknologi 2.2, pp.27-37.2018.

Rachmayanti, Sri, and Christianto Roesli. "Green design dalam desain interior dan arsitektur." Humaniora 5.2, pp.930-939. 2014.

Mangunwijaya, YB. Fisika Bangunan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1980.

Widyawati, RA Laksmi. "Green Building Dalam Pembangunan Berkelanjutan Konsep Hemat Energi Menuju Green Building Di Jakarta." Jurnal KaLIBRASI-Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri 2.1. 2019.

PERMEN PUPR Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau. 2015.

Green Building Council Indonesia. Achievement of Green Building Council Indonesia 2016-2017. Jakarta: Green Building Council Indonesia. 2017.

Indonesia, G. B. (n.d.). Greenship rating tools. Retrieved from Green Building Council Indonesia: https://gbcindonesia.org/greenship/rating-tools, 2020 [ Jun. 17, 2023].

Steele, J. B.. Sustainable Architecture: Principles, Paradigms, and Case Studies . McGraw-Hill. 1997.

Mila, A. Y. (n.d.). Arsitektur berkelanjutan. Erlangga. 2005.

Ching, Francis D.K, Corki Binggli (2012) Interior Design Illustrated, John Wiley & Sons, Wiley Publisher. 2012.

Chiara, J. D., & callender, J. Time saver standards for building types 2nd edition. United States Of America: McGraw Hill International. 1973.

Gissen, D. Big and Green: Toward Sustainable Architecture in the 21st Century. New York: Princeton Architectural Press. 2003.

Zang H, Lin M, Song J, Research on the Application of Green Design Concept in Interior Design. Urban Architecture, 18(13): 35-37, 55. 2021.

Yee, Ha Chin, Radzi Ismail, and Khoo Terh Jing. "The barriers of implementing green building in Penang construction industry." Progress in Energy and Environment. 1-10. 2020.

Creswell, J. W. Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Thousand Oaks, CA: Sage. 2007.

Bin Esa, Mohd Reza, et al. "Obstacles in implementing green building projects in Malaysia." Australian Journal of Basic and Applied Sciences 5.12. p: 1806-1812. 2011.

Published
2023-10-28
How to Cite
Prihandono, D., Putra, I. K. A. D. A., & Suyoga, I. P. G. (2023). FAKTOR HAMBATAN DALAM PENERAPAN KONSEP HIJAU PADA RUANG DALAM BANGUNAN KOMERSIAL DI KOTA DENPASAR. Jurnal PATRA, 5(2), 146-154. https://doi.org/10.35886/patra.v5i2.729