RE-DESAIN INTERIOR EXCLUSIVE BOUTIQUE HOTEL DI KUTA-BALI
Keywords:
Hotel Butik, Neo-vernakular, Fasilitas, BudayaAbstract
Pulau Bali adalah salah satu pulau yang terkenal dengan keanekaragaman budaya dan tradisinya. Salah satu daerah yang terkenal di Bali adalah Kecamatan Kuta. Seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya sektor pariwisata Kecamatan Kuta dalam industri hospitality, kearifan lokal yang ada juga semakin berkurang sehingga menyebabkan menurunnya kebudayaan dan tradisi yang ada di Kecamatan Kuta. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hotel yang dibangun hanya dengan menerapkan elemen modern pada arsitekturnya. Tergerusnya budaya dan kearifan lokal Kuta dapat mengakibatkan kepunahan sehingga Kuta dapat kehilangan karakter dan identitasnya sebagai kawasan pariwisata yang berbasis budaya. Pada perancangan interior Hotel Butik ini metode sintesa yang akan digunakan adalah metode sintesa pragmatik. Metode pragmatik menentukan sebuah tema dan konsep dari permasalahan yang ada dan bagaimana cara memecahkan masalah itu sendiri. Pada metode ini ada beberapa proses seperti transformasi, pembuatan skematik, dan yang terakhir adalah mendapatkan konsep dan tema untuk perancangan. Perancangan hotel butik ini bertujuan membangun kembali kawasan Kuta dengan menghadirkan visualiasi yang beriringan dengan perkembangan zaman pada industri 5.0 dengan menerapkan modernisasi berbasis budaya dan kearifan lokal yang ada di Kuta. Sesuai dengan karakteristik dari Hotel Butik yaitu dengan menerapkan interior yang merepresentasikan etnik lokal dan modernisasi seperti pada interior lobby dan guest room yang menerapkan karakteristik dari Tari Legong Keraton pada elemen ruang dengan material alami dan buatan seperti kayu dan metal. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang unik dan mewah sekaligus dapat membangun karakter dari Hotel Butik tersebut.