PENERAPAN KONSEP CIRCULATORY FLOW PADA PERANCANGAN INTERIOR UNIT KOMUNITAS RELAWAN DONOR DARAH DI KABUPATEN BADUNG, BALI

Abstract

Donor darah merupakan salah satu kegiatan kemanusiaan berupa wujud kepedulian antar sesama dalam bidang kesehatan. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang mengalami permasalahan dalam memenuhi kebutuhan darah. Hal ini disebabkan sejak adanya pandemi Covid-19, presentase donatur di kabupaten Badung yang rendah menyebabkan stok darah di PMI tersebut menurun. Maka dari itu diperlukan suatu tempat bagi komunitas relawan donor darah yang dirancang interiornya dengan penerapan konsep sesuai kebutuhan penggunanya. Tujuan perancangan ini adalah sebagai tempat sosial berkumpulnya relawan komunitas donor darah sehingga dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya donor darah di Kabupaten Badung. Metode perancangan yang digunakan berupa glass box agar menghasilkan perancangan terstruktur dan metode sintesa programatik dalam memecahkan permasalahan perancangan dengan penentuan tema dan konsep yang tepat. Proses perancangan unit komunitas relawan donor darah ini diawali dengan melakukan observasi langsung ke posko PMI Kabupaten Badung dan wawancara sehingga menghasilkan data dan kemudian dianalisis guna mendapatkan konsep perancangan interior yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil analisis maka pada perancangan unit komunitas relawan donor darah di Kabupaten Badung akan menerapkan konsep circulatory flow yang memberikan karakter desain yang universal, konstan dan  teratur. Konsep ini diterapkan dengan memperhatikan prinsip universal yaitu desain bagi orang-orang dengan kemampuan berbeda, sirkulasi konstan dengan memaksimalkan ruang terbuka dan desain ruang yang disesuaikan dengan kegiatan donor darah.