PENDAMPINGAN RESTORASI PENYENGKER DAN BALE KULKUL PURA DESA DAN PUSEH DESA PEKRAMAN GUWANG KECAMATAN SUKAWATI GIANYAR

  • I Kadek Pranajaya Sekolah Tinggi Desain Bali
Keywords: Pendampingan, Restorasi Tembok, Bale kulkul

Abstract

Pura Desa dan Puseh Desa Pekraman Guwang Kecamatan Sukawati di perkirakan sebagai peninggalan bangunan cagar budaya yang memiliki keunikan ukiran dan ornamen arsitektur Bali. Masyarakat Desa Guwang telah melakukan restorasi pada Penyengker (tembok) dan Bale Kulkul yang didampingi oleh tim ahli dari Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Bali bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Desain Bali, dimulai dari proses perencanaan hingga pengawasan berkala. Restorasi dilakukan untukĀ  memulihkan kembali keadaan penyengker (tembok) dan Bale Kulkul karena tenggelam akibat meningginya jalan raya dan sejumlah ukiran dan ornamen style Bali sudah keropos. Restorasi mengedepankan pada aspek pelestarian dengan memanfaatkan kembali bahan-bahan lama dan mengganti bahan yang tidak dapat digunakan dengan pola ukiran, ornamen, dan ciri khas gaya masih tetap bertahan seperti sebelumnya. Pedampingan restorasi dilakukan agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan restorasi sesuai dengan Undang-undang No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Selain itu untuk memperkaya dan menambah wawasan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca, serta dapat memberikan informasi dalam bidang keilmuan budaya arsitektur.

References

Rencana Induk Pengembangan (RIP) Gianyar sebagai Kota Pusaka 2015-2019
Undang-undang No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya
Peraturan Menteri No. 01/PRT/M/ 2015 tentang Gedung Cagar Budaya
Published
2019-12-22
How to Cite
Pranajaya, I. K. (2019). PENDAMPINGAN RESTORASI PENYENGKER DAN BALE KULKUL PURA DESA DAN PUSEH DESA PEKRAMAN GUWANG KECAMATAN SUKAWATI GIANYAR. Jurnal Lentera Widya, 1(1), 21-29. https://doi.org/10.35886/lenterawidya.v1i1.62