KAJIAN SEMIOTIKA DALAM ANIMASI 3D LET’S EAT

  • Azalia Syaikhah Nahda Telkom University
  • Riky Taufik Afif Telkom University
Keywords: Hubungan, Kasih Sayang, Semiotika, Tanda

Abstract

Kajian semiotika merupakan salah satu cara untuk dapat memahami tanda baik secara verbal maupun non-verbal dalam komunikasi. Animasi sebagai salah satu bentuk komunikasi juga menggunakan tanda dalam menyampaikan pesannya. Salah satu animasi pendek keluaran Anamon Studios adalah “Let’s Eat” yang memuat pesan tentang dinamika hubungan dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya dalam konteks budaya keluarga imigran China di Amerika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tanda yang digunakan dalam animasi ini untuk menyampaikan pesan yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa adegan yang mengandung pesan dinamika hubungan dan kasih sayang orang tua. Teori semiotika dari Roland Barthes digunakan sebagai kerangka teori dalam menganalisa data dimaksud. Hasil Analisa menunjukkan bahwa dinamika hubungan dan kasih sayang seorang ibu terhadap anak perempuannya dalam konteks sebuah keluarga imigran China di Amerika disimbolkan melalui peristiwa atau adegan yang berkaitan dengan memasak dan makanan. Dapat disimpulkan bahwa animasi ini menggunakan adegan memasak dan makanan sebagai bentuk kasih sayang dan serta pasang surutnya hubungan antara seorang ibu dan anaknya.

References

[1] M.M. Al Farabi. “Analisis Semiotika pada Iklan Animasi Oreo Penuh Keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”” Gestalt: Jurnal Desain Komunikasi Visual., vol. 2. No. 1 pp. 13-26, 2020

[2] A. I. Paramitha. “Animasi 3D Kisah Ayu Intan Permani” Jurnal Skripsi. STMIK AMIKOM Purwokerto

[3] R. Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007.

[4] A. Demillah dan U. M. S. Utara, “Peran Film Animasi Nussa dan Rara Dalam Meningkatkan Pemahaman Tentang Ajaran Islam Pada Pelajar SD,” j.interak.j.komun, vol. 3, no. 2, pp. 106–115, 2019.

[5] D. Keller. Cultural Studies, Multiculturalism, and Media Culture. In Starred G. Dines & J. M. Humez (Eds.), Gender, Race, and Class in Media: A Text-Binreader. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, 2003

[6] A. Husaina, P. E. Haes, N. I. Pratiwi, dan P. R. Juwita, “Analisis Film Coco dalam Teori Semiotika Roland Barthes”, JIDS, vol. 2, no. 2, pp. 53-69, Aug. 2018.

[7] S. Matsuoka, “‘have you eaten yet?" is the Asian ‘I love you,’” Verywell Mind, 11-May-2022. [Online]. Available: https://www.verywellmind.com/have-you-eaten-yet-food-is-the-ultimate-asian-love-language-5270875. [Accessed: 23-Aug-2022].

[8] M. Amzad Hossain dan W.-H. Fu, “Young girls and flying images: A semiotic analysis of Hayao Miyazaki’s animations,” Journal of Visual Literacy, vol. 33, no. 2, pp. 97–119, 2014.

[9] W. M. Arlena dan N. G. Kurniasari, “Malays, China and Indian ethnicities: A case study of art and Ethnography content analysis and multiculturalism on Upin-Ipin Animation,” Jurnal ASPIKOM, vol. 2, no. 1, p. 629, 2013.

[10] I. P. A. Dipatra Adnyana dan N. P. E. Budi Lestari, “Modifikasi Elemen Budaya Tionghoa pada Film Animasi Mulan Versi 1998”, Senada, vol. 4, pp. 223-233, Apr. 2021.

[11] A. ISLAM dan B. İNCİRKUŞ, “Semiotic analysis of the Animation Film Soul,” ARTS: Artuklu Sanat ve Beşeri Bilimler Dergisi, 2021.

[12] G. Kusuma Putra dan G. Adnyana, “KAJIAN SEMIOTIKA PADA ANIMASI MEDIA PEMBELAJARAN ‘PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MENGGUNAKAN ANIMASI DIGITAL’”, Senada, vol. 4, pp. 60-65, Apr. 2021.

[13] Y. A. Putri, M. S. Syafwandi dan R. Trinanda, “Analisis Semiotika Visual Animasi Upin & Ipin Episode “Ikhlas dari Hati””, DEKAVE: Jurnal Desain komunikasi Visual, vol. 8 No. 1, 2018

[14] I. G. A. A. M. Wulandari, N. W. E. Putri, dan N. W. Murniti, “Analisis Semiotika Film Animasi Little Krishna pada Media Social Youtube Itoonz” COMMENT: Jurnal Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi. Vol. 1 No. 2, 2022
Published
2022-10-28
How to Cite
Nahda, A., & Afif, R. (2022). KAJIAN SEMIOTIKA DALAM ANIMASI 3D LET’S EAT. Jurnal Nawala Visual, 4(2), 81-86. https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v4i2.434