PERANCANGAN CONCEPT ART ANIMASI 2D MAKANAN TRADISIONAL KABUPATEN CIAMIS UNTUK MEDIA EDUKASI BUDAYA DAN PARIWISATA
DOI:
https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v6i2.699Keywords:
Animasi 2D, Concept Art, Kebudayaan, Makanan, Tradisional.Abstract
Kabupaten Ciamis adalah salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki kekayaan budaya dengan sejarah yang panjang. Dimulai dari pernah berdirinya Kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Galuh yang sampai saat ini nilai historis dan warisan leluhurnya masih dijaga dan diamalkan oleh para penduduknya. Pada sisi lain Kabupaten Ciamis sendiri memiliki makanan tradisional yang dikenal sejak lama yang merupakan bagian dari kebudayaan. Tema ini diangkat kedalam perancangan concept art yang dapat diterapkan kedalam karya animasi 2 dimensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan menghasilkan data kualitatif yang baik serta akurat seputar makanan tradisional di daerah Kabupaten Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendidikan budaya kepada masyarakat melalui perancangan concept art yang dapat dilanjutkan kedalam karya animasi 2 dimensi. Pendidikan budaya yang dimaksud adalah seputar pelestarian makanan tradisional Kabupaten Ciamis di tengah-tengah masyarakat Jawa Barat khususnya Masyarakat Kabupaten Ciamis agar lebih mengenal lagi makanan apa saja yang merupakan khas daerah tersebut. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa makanan khas Kabuaten Ciamis yang paling populer bedasarkan kuisioner dan survey terdapat sepuluh makanan tradisional yaitu galendo, pindang gunung, kerupuk lada, sale pisang, mie golosor, dendeng sapi, abon sapi, kecimpring, gula kelapa dan surabi.
References
[2] A. Alhumami. “Kebudayaan Bisa Jadi Modal Penggerak Pembangunan Manusia.” Internet: www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/08/01/pcrw2a335-kebudayaanbisa-jadi-modal-penggerak-pembangunan-nasional, 1 Agustus, 2018 [Nov. 5, 2019].
[3] RI. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Jakarta: Sekretariat Negara, 2017.
[4] C. Hennida, R. A. Felayati, S. H. Wijayanti, dan A. R. Perdana. “Budaya dan Pembangunan Ekonomi di Jepang, Korea Selatan dan China”. Global & Strategis, vol. 10 No. 2, pp. 248-263. 2017.
[5] J. R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Cibinong: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.
[6] N. Putra. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
[7] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta, 2015.
[8] A. A. Suwasono. “Konsep art dalam desain animasi” DeKaVe, vol. 10 No. 1, pp. 1-19. 2017.
[9] A. Anhut. “Apa Itu CONCEPT ART?”. Internet: www.carrotacademy.com/apa-itu-concept-art, [Agu. 31, 2016].
[10] F. Hadi, M. Dewi, dan R. P. Sari. “Implementasi Concept Art Dalam Pembuatan Objek 3D Pada Permainan Edukasi Virtual Safari”. Jurnal Komputer Terapan, vol. 3 No. 2, pp. 69-76. 2017.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Riky Taufik Afif, Ardy Aprilian Anwar, Fadia Ristiani Gustami, Aliefki Pradithya Dharmawan, Denia Yudistiara Kasmus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.