MAKNA ELEMEN VISUAL MASKOT “CURIK” PORPROV BALI XV TAHUN 2022

Authors

  • Ni Wayan Nandaryani
  • Ngurah Adhi Santosa Institut Desain Dan Bisnis Bali
  • Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha Institut Desain Dan Bisnis Bali

DOI:

https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v5i2.516

Keywords:

Makna, Elemen Visual, Maskot, Porprov Bali XV, Tahun 2022, Desain, Semiotika

Abstract

Pekan Olah Raga Provinsi atau Porprov merupakan sebuah ajang kejuaraan olahraga tingkat daerah yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Pada tahun 2022 untuk pertama kalinya Porprov Bali dilaksanakan secara gotong royong. Dalam rangka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali ke XV, Gubernur Bali  melaunching  maskot  untuk Porprov Bali XV Tahun 2022, maskot tersebut di beri nama “Curik”. Maskot “Curik” pada Porprov Bali XV sangat menarik karena visual ditampilkan secara modern tetapi tetap memperhatikan kearifan budaya lokal. Pada visual maskot menggunakan burung jalak bali atau curik putih yang merupakan hewan endemik Bali dan dipadukan dengan simbol atau benda yang erat kaitannya dengan budaya Bali. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan kepustakaan. Teori yang digunakan untuk menganalisa makna visual adalah teori semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna visual baik secara denotasi maupun konotasi yang terdapat dalam maskot “Curik”. Hasil penelitian menunjukkan, makna pada maskot “Curik” dapat ditemukan dari objek maskot, warna, dan pakaian yang digunakan. Dari keseluruhan visual maskot mempunyai makna penuh energi, kebaikan, kalah menang, sportivitas dan semangat yang tidak pernah padam dalam meraih prestasi, dalam hal ini berkaitan dengan perhelatan acara olahraga Porprov Bali XV Tahun 2022.

References

[1] D. G. Purwita, “Pengaruh Narasi pada Seni Lukis Tradisi Bali: Studi Bahasa Rupa Lukisan Wayang Kamasan dan I Ketut Gede Singaraja,” Humanis, vol. 25, no. 4, p. 504, Nov. 2021, doi: 10.24843/JH.2021.v25.i04.p10.
[2] S. Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2009.
[3] N. W. Nandaryani, “Makna Visual Dalam Video Klip ‘Seni Budaya Bali,’” Prosiding Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA, Feb. 2019. https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/196/94 (accessed Dec. 06, 2021).
[4] S. Lauwrentius, A. Y. A. Fianto, and S. P. Yosep, “Penciptaan City Branding melalui Maskot sebagai Upaya Mempromosikan Kabupaten Lumajang,” Jurnal Art Nouveau, vol. 4, no. 2, pp. 162–171, 2015.
[5] KBBI, “Arti kata ikat - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” https://kbbi.web.id/ikat (accessed Dec. 18, 2021).
[6] P. Setyaningrum, “Mengapa Bunga Kamboja Sangat Lekat dengan Kehidupan Masyarakat Bali? ,” https://denpasar.kompas.com/read/2022/10/06/165438678/mengapa-bunga-kamboja-sangat-lekat-dengan-kehidupan-masyarakat-bali?page=all, 2022.
[7] A. Budiadnyana, “5 Fakta Porprov XV Bali, Diadakan Secara Gotong Royong,” IDN Times Bali, 2022. Accessed: Feb. 06, 2023. [Online]. Available: https://bali.idntimes.com/sport/arena/ari-budiadnyana/fakta-porprov-xv-bali-c1c2

Downloads

Published

2023-10-28

How to Cite

Nandaryani, N. W., Santosa, N. A., & Yudha, A. A. N. B. K. (2023). MAKNA ELEMEN VISUAL MASKOT “CURIK” PORPROV BALI XV TAHUN 2022. Jurnal Nawala Visual, 5(2), 110–115. https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v5i2.516