PENDAMPINGAN KEGIATAN RE-DESAIN FASILITAS IBADAH GEREJA GPIB WR. SUPRATMAN SEBAGAI UPAYA KONSERVASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI MATARAM, NTB
DOI:
https://doi.org/10.35886/lenterawidya.v5i2.1114Keywords:
mural, desain, seni, lukisan dinding. kebudayaanAbstract
Perkembangan umat beragama yang pesat tidak luput dari hasil upaya pemerintah dalam melindungi warga negaranya dalam memeluk dan beribadat sesuai dengan Agama dan keyakinannya. Hal tersebut memang sudah tertulis dalam naskah UUD 1945 dan berbagai Undanga-Undang serta peraturan yang ada. Demikian juga halnya dengan umat Kristiani yang ada di Mataram, NTB khususnya warga Jemaat GPIB Immanuel WR. Supratman. Semenjak berdirinya Gereja GPIB WR.Supratman pada tahun 1963 hingga sekarang telah mengalami berbagai peristiwa dan pertumbuhan warga yang terus meningkat. Saat ini jemaat yang terdaftar telah mencapai hampir 800 warga jemaat. Dengan bertumbuhnya jemaat maka tidak dapat dihindarkan bahwa pada masa-masa kegiatan ibadah besar ataupun mingguan jumlah kehadiran jemaat melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Melihat kondisi ini maka diperlukan suatu upaya menambah kapasitas dan fasilitas gereja seperti ruang ibadah dan ruang kegiatan. Sementara di sisi lain bangunan yang ada merupakan salah satu cagar budaya yang sangat dilindungi dari kerusakan dan perubahan bentuk bangunan. Dengan merujuk pada aturan yang ada dan juga memenuhi kebutuhan atas fasilitas beribadat bagi jemaatnya maka dilakukan berbagai langkah seperti melakukan sosialisasi kepada jemaat gereja tentang bangunan cagar budaya, pengajuan perijinan kepada pihak pemerintah, pendekatan kepada tokoh-tokoh lintas agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pengumpulan dana guna terlaksananya pembangunan. Setelah semua hal tersebut dilakukan dalam masa lebih kurang 3 bulan, maka diperolehlah ijin dan dana pembangunan yang dibutuhkan. Selanjutnya memasukin tahap perancangan dan pelaksanaan dikerjakan selama lebih kurang 6 bulan sejak ijin dan dana diperoleh.
References
Allen, William. Acoustic treatment for places worship. London: EASA.1981.
Davies, J.G. Temples, Churches, and Mosque. England: Basil Blackwell Publisher Limited. 1982. Hal 31.
Fitriani, A. D., Putri, A. B., Kamal, F. F., & Huda, L. A. F. N. (2023). Gambaran Fasilitas Sanitasi Gereja di Jawa Tengah. Journal Occupational Health Hygiene and Safety, 1(2), 136-142.
Hariyono, D. C. (2018). Gereja Pantekosta Tabernakel di Surabaya. eDimensi Arsitektur Petra, 6(1), 937-944.
Lie, F. F. C. (2021). Gereja Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh di Surabaya, Dimensi Arsitektur Petra, 9(1), 849-856.
Lontoh, F. O. (2016). Pengaruh Kotbah, Musik Gereja Dan Fasilitas Gereja Terhadap Tingkat Kehadiran Jemaat. Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso, 1(1), 1-15.
Lumentut, D. (2024). Sistem Manajemen Aset dan Optimalisasi Pemanfaatan Aset Gereja Untuk Meningkatkan Layanan Holistik Studi Kasus si GPIB Jemaat Bahtera Iman Ciputat (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Duta Wacana).
Majelis Sinode GPIB, Materi Bina Penatua & Diaken , 2007-2012.
Patrio, T. K. (2022). Gereja dan Fasilitas Pembelajaran Reformed Injili di Balikpapan. eDimensi Arsitektur Petra, 10(1), 441-448.
Tanjungansari, C. A., Antariksa, A., & Suryasari, N. (2016). Karakter Spasial Bangunan Gereja Blenduk (GPIB IMMANUEL) Semarang (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dion Eko Prihandono, I Ketut Anzas Dwi Anggara Putra, I Putu Gede Suyoga, Ngurah Gede Dwi Mahadipta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.