This is an outdated version published on 2025-05-31. Read the most recent version.

NAJUK MANGROVE: STRATEGI PELESTARIAN KAWASAN PESISIR BALI MELALUI REHABILITASI MANGROVE DAN INTEGRASI TATA RUANG BERKELANJUTAN

Authors

  • I Kadek Prana jaya lecture

DOI:

https://doi.org/10.35886/lenterawidya.v6i2.1536

Keywords:

Mangrove, coastal areas, spatial planning, disaster mitigation, environmental conservation

Abstract

Kawasan pesisir Bali menghadapi ancaman degradasi ekosistem mangrove akibat alih fungsi lahan, urbanisasi, dan perubahan iklim, yang meningkatkan risiko abrasi serta menurunkan kapasitas penyerapan karbon. Najuk Mangrove Vol. 3 diinisiasi sebagai program rehabilitasi berbasis partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, menilai efektivitas rehabilitasi mangrove, serta mengkaji peran Kelompok Nelayan Wanasari dalam pemeliharaan dan pengembangan ekowisata berbasis mangrove. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara dengan pemangku kepentingan, serta analisis kondisi ekosistem mangrove sebelum dan sesudah rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini meningkatkan pemahaman lebih dari 80% peserta terhadap fungsi ekologis mangrove. Sebanyak 100 bibit Rhizophora mucronata berhasil ditanam dengan tingkat adaptasi awal 98%, yang berpotensi mengurangi abrasi dan meningkatkan keanekaragaman hayati pesisir. Kelompok Nelayan Wanasari berkomitmen dalam pemeliharaan mangrove melalui monitoring berkala dan penyulaman bibit, serta merancang ekowisata berbasis mangrove sebagai sumber ekonomi alternatif. Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada konservasi mangrove, tetapi juga memperkuat keterlibatan masyarakat dalam keberlanjutan ekosistem pesisir secara ekologis dan ekonomis. Model rehabilitasi berbasis komunitas ini diharapkan dapat direplikasi di kawasan pesisir lain untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan

References

Aisa Lamane, S., Fatchiya, A., & Satria, A. (2020). Bajonesse Fisher’s Behaviour in Utilizing Sustainable the Mangrove Forest in Bungku Selatan, Morowali District. Jurnal Penyuluhan, 16(2), 224–239. https://doi.org/10.25015/16202030160

Alongi, D. M. (2012). Carbon sequestration in mangrove forests. Carbon Management, 3(3), 313–322. https://doi.org/10.4155/cmt.12.20

Handayani, E. A., Sugiarti, A., & Burhani, S. (2023). Partisipasi Masyarakat dalam Mendukung Konservasi Ekosistem Mangrove di Kawasan Ekowisata Luppung, Kabupaten Bulukumba. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 18(1), 15–23.

Iskandar, A. N. V., & Mussadun. (2024). Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove: Strategi Regenerasi Lingkungan di Desa Bedono, Demak. Journal of Regional and Rural Development Planning, 8(3), 259–271. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2024.8.3.259-271

Mulyadi, E., Hendriyanto, O., & Fitriani, N. (2010). Konservasi hutan mangrove sebagai ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(1), 11–18.

Pontoh, O. (2011). Peranan nelayan terhadap rehabilitasi ekosistem hutan bakau (mangrove). Jurnal Perikanan Dan Kelautan Tropis, 7(2), 73–79.

Robert Chamber. (1994). The origins and practice of participatory rural appraisal. World Development, 22(7), 953–969.

Slamet Abadi, Kuswarini Sulandjari, & Nana Suryana Nasution. (2022). Pemberdayaan Komunitas Kreasi Alam Bahari Tangkola Melalui Penanaman Mangrove dengan Sistem Pola Rumpun Berjarak. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(11), 3123–3132. https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i11.1890

Downloads

Published

2025-05-31

Versions

How to Cite

NAJUK MANGROVE: STRATEGI PELESTARIAN KAWASAN PESISIR BALI MELALUI REHABILITASI MANGROVE DAN INTEGRASI TATA RUANG BERKELANJUTAN . (2025). Jurnal Lentera Widya, 6(2), 74-91. https://doi.org/10.35886/lenterawidya.v6i2.1536